ANJING DEMOKRASI & DEMOKRASI ANJING

Kemarin ada yg tanya. Mas Suluh nulis dong tentang ahok dan PDIP. Soalnya biasanya kalau nulis gituan masuk akal😀😀.

Ginian nih yg ane ga demen. Suruh nulis tentang sesuatu yg aslinya ane udah enek dan ga demen deket2.
Tapi aslinya ya tergelitik juga buat nulis. Cuma ane nulisnya nih, membawa misi buat menyadarkan antum agar tidak lagi lagi termakan syubhat demokrasi. ( https://m.facebook.com/story.php…)
Melihat berita hari ini tentang ahok yg diusung PDIP banyak publik seolah terkaget kaget. Bagiamana mungkin PDIP yg kemarin mengatakan "tidak untuk Ahok di masa injury time pilkada DKi bermanuver mengubah haluan mendukung ahok" seperti kagetnya publik ketika Teman Ahok ditinggalkan dengan impian calon independennya.

Ya beginilah Demokrasi. Kagak ada yg ga mungkin untuk terjadi didalamnya. Kalau saya sih kagak mungkin kaget. Karena standar Penilaian saya merujuk kepada negara dimana demokrasi itu dikreasi dan di propagandakan. Yaitu Amerika. Karena di Amerika saja yg katanya negeri modern, tingkat inteligensi nya lebih tinggi dari negara berkembang. Bisa mememangkan Anjing menjadi Walikota, Apalagi cuma di Indonesia?ga jarang bisa mengubah penguasa menjadi Anjing. Menjilat kesana kemari demi mempertahankan kekuasaannya.

Kalau PDIP partai paling sekuler mencalonkan ahok itu hal biasa yg terjadi dalam kemunafikan politik di Indonesia. Ga ada gregetnya. Peribahasanya "isuk dele sore tempe (pagi kedelai sore udah jadi tempe) ya maklum jadi tempe karena tuh kedelai di campur ragi dan dibungkus daun pisang. Ada campur tangan manusianya.

Yg greget itu ketika ada partai politik yg paling islami, di jakarta teriak paling kenceng tolak ahok. Tapi di di kota & provinsi lain mendukung pemimpin kafir meski cuma sebatas wakil. Dan baru2 ini ikut mengusung Ahmad Dhani (yg dulu katanya Yahudi, Zionisme, antek Dajjal, penghina asma Allah, musuh islam dll) sebagai Cawabup bekasi. Peribahasanya udah jadi Pagi tempe sore kedelai. Entah lewat campur tangan jin mana ketika sebuah tempe bisa balik menjadi kedelai di sore harinya.

Apakah yg dilakukan oleh parTAI parTAI itu SALAH??
Jelas Tidak...!! Udah bener manuver partai2 tersebut. Memang sudah kodratnya
Ingat loh ya.. kendaraan yg mereka tumpangi adalah "De..mo..kra..si" Yg di Amerika bisa memenangkan Anjing menjadi Walikota. Maka sehina dan munafiknya pengusung Demokrasi di hadapan sang pencipta Demokrasi (antek Dajjal) akan sangat tinggi derajatnya. Karena memang itulah sejatinya Demokrasi di ciptakan..!

Akan beda ceritanya jika Demokrasi di bawa dengan embel2 Demokrasi Syar'i (misalnya) seperti yg terjadi di Mesir dan palestina. Yg sanggup memenangkan Tokoh2 islam yg notabene anti barat, anti zionis, anti israel. Langsung cepet-cepet digulingkan oleh yang maha menciptakan Demokrasi (Amerika). Karena itu sudah melanggar kodrat demokrasi. Yg tidak tunduk terhadap aturan main tuannya
Saya jadi Teringat ucapan Soe Hok Gie dalam tulisannya yg berjudul "catatan sang Demonstran"
Dalam politik tak ada moral. Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor, lumpur-lumpur yang kotor. Tetapi suatu saat di mana kita tak dapat menghindar diri lagi maka terjunlah. Kadang-kadang saat ini tiba, seperti revolusi dahulu.

"Kotornya" saya setuju. Ya memang itulah politik (demokrasi) tapi untuk "Terjunnya" saya yg ga setuju, entah karena dulu Gie lebih sering main genangan lumpur daripada main diempang. Makanya ketika terciprat lumpur sedikit dirinya ngambek dan memilih terjun berkotor ria. Padahal jika mau jalan sedikit akan ketemu empang (syariat islam) yg bisa membersihkan tubuhnya lalu memikirkan caranya menutup genangan lumpur itu dalam keadaan bersih. Bukan malah mengacak2nya menjadi lebih meluas dan dalam.

Penulis  Suluh Prasetyo Rendra Utomo