Cak Nun Bahas Soal Al-Maidah 51. Netizen: Ilmu Cak Nun Ketinggian!
Ilmu Njenengan Ketinggian Cak Nun...
Meskipun Bukan pemimpin sekalipun, Umat Islam dilarang menjadikan kafir orang kepercayaan urusan Umat..seperti yang dicontohkan Umar Ibn Khattab Radhiallahu'anhu berikut:
Meskipun Bukan pemimpin sekalipun, Umat Islam dilarang menjadikan kafir orang kepercayaan urusan Umat..seperti yang dicontohkan Umar Ibn Khattab Radhiallahu'anhu berikut:
Imam Ibnu Katsir menyajikan kisah yang dialami oleh Sayyidina ‘Umar bin
Khaththab dengan sahabat mulia Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu
‘anhuma. ‘Umar memerintahkan kepada Abu Musa al-Asy’ari untuk membacakan
laporan keuangan. Lalu Abu Musa memanggil sekretarisnya.
Sekretaris Abu Musa ini membacakan laporan yang dia buat dengan sangat teliti dan bagus. ‘Umar terpesona. Katanya, “Ia benar-benar orang yang sangat teliti. Apakah ia bisa membacakan laporan itu di masjid?”
“Tidak bisa.” jawab sahabat Abu Musa al-Asy’ari.
“Kenapa? Apakah dia sedang junub?” lanjut ‘Umar.
“Tidak.” kata Abu Musa.
“Lalu kenapa?” tanya ‘Umar lagi.
“Dia,” tutur Abu Musa, “seorang Nashrani.”
Sayyidina ‘Umar pun menghardik Abu Musa al-Asy’ari dan memukul kakinya. Beliau pun membaca surat al-Maidah [5] ayat 51, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu).”
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa auliya’ bukan hanya dimaknai pemimpin, tapi semua yang dekat dengan kita. Baik sebagai sahabat, atasan, dan seterusnya. Namun, mengapa masih ada yang bersikeras untuk memaksakan pilihannya kepada selain orang Islam, padahal banyak tokoh Muslim yang kompeten?
Jawabannya ada di kalimat terakhir ayat ini.
“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.”
Jangan-jangan kita tidak layak mendapatkan petunjuk berupa kebenaran karena kezhaliman yang kita kerjakan.
Wallahu a’lam.
Posting by Koalisi Umat Islam
Sekretaris Abu Musa ini membacakan laporan yang dia buat dengan sangat teliti dan bagus. ‘Umar terpesona. Katanya, “Ia benar-benar orang yang sangat teliti. Apakah ia bisa membacakan laporan itu di masjid?”
“Tidak bisa.” jawab sahabat Abu Musa al-Asy’ari.
“Kenapa? Apakah dia sedang junub?” lanjut ‘Umar.
“Tidak.” kata Abu Musa.
“Lalu kenapa?” tanya ‘Umar lagi.
“Dia,” tutur Abu Musa, “seorang Nashrani.”
Sayyidina ‘Umar pun menghardik Abu Musa al-Asy’ari dan memukul kakinya. Beliau pun membaca surat al-Maidah [5] ayat 51, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu).”
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa auliya’ bukan hanya dimaknai pemimpin, tapi semua yang dekat dengan kita. Baik sebagai sahabat, atasan, dan seterusnya. Namun, mengapa masih ada yang bersikeras untuk memaksakan pilihannya kepada selain orang Islam, padahal banyak tokoh Muslim yang kompeten?
Jawabannya ada di kalimat terakhir ayat ini.
“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.”
Jangan-jangan kita tidak layak mendapatkan petunjuk berupa kebenaran karena kezhaliman yang kita kerjakan.
Wallahu a’lam.
Posting by Koalisi Umat Islam
No comments:
Post a Comment