ANTARA SYAIKH AL-ALBANI DAN RAJA AL-HASAN II

Diposting kan oleh Raehanul Bahraen Dalam akun faceboonya.


ANTARA SYAIKH AL-ALBANI DAN RAJA AL-HASAN II

Sejarawan Abdul Hadi at-Taziy menuturkan,
"Saat Syaikh al-Albani berkeinginan untuk berkunjung ke Maroko, aku melobi Raja al-Hasan II, agar berkenan untuk menyambut beliau sebagai tamu resmi kerajaan. Aku jelaskan kepada sang raja tentang kedudukan syaikh.

Maka raja pun menginstruksikan agar syaikh disambut sebagai tamu kerajaan. Difasilitasi kendaraan khusus dan pengawal pribadi. Diinapkan di hotel bintang lima. Semuanya dibiayai kas negara. Plus beberapa fasilitas lainnya. Antara lain: kemudahan untuk memasuki perpustakaan kerajaan, yang di dalamnya tersimpan manuskrip-manuskrip langka kitab ulama.

Aku sangat senang dan berterima kasih banyak kepada raja. Maka aku segera menelpon syaikh guna menyampaikan kabar gembira tersebut.
Ternyata... beliau justru marah besar dan menolak seluruh penghormatan tersebut. Kecuali yang berkenaan dengan masalah manuskrip.

Beliau berkata, "Kalau engkau ingin menghormatiku, pinjamkan mobilmu padaku. Adapun mengenai tempat menginap, maka aku akan numpang di rumah para syaikh di kota-kota yang kukunjungi".
At-Taziy melanjutkan, "Aku sangat kebingungan. Bagaimana menyampaikan hal ini kepada raja?".
Akupun segera menghubungi raja dan berkata, "Syaikh al-Albani sangat berterima kasih kepadamu. Tapi beliau keberatan menerima penyambutan darimu".
Sontak raja berkata, "Beliau menolak penyambutan kerajaan?!!".
Gagap aku menjawab, "Bukan menolak, tapi...".
Raja memotong, "Ini baru ulama sejati yang jujur".

Maka raja menginstruksikan agar syaikh al-Albaniy diberi kemudahan untuk masuk ke ruang-ruang penyimpanan manuskrip.

At-Taziy menutup, "Inilah di antara momen yang membuatku semakin mencintai al-Albaniy".
Semoga Allah merahmati mereka semua.

Dinukil oleh Thariq al-'Ammudiy - Dammam.

Via Ustadz Abdullah Zain, MA
dari grop multaqa duat