Astagfirullah, Seorang Facebooker hampir Menuhankan Kiai!
Di postingkan dari akun fans page Untukmu Yang Berjiwa Hanif , seorang netizen yang mengunggah status beserta gambar Teuku Wisnu dgn Caption ( seperti gambar di bawah ) ;
Sontak, hal tersebut di tanggapi dengan berbagai komentar oleh netizen lainnya. Karena postingan tersebut seolah hampir menuhankan Kiai.
Menanggapi hal ini, Dai kondang kelahiran ambon Ust. Muhammad Abduh Tuasikal yang juga pemilik website https://rumaysho.com/ memberi komentar seperti yang kami kutip pada akun
Untukmu Yang Berjiwa Hanif ;
Contoh kalimat-kalimat yang mengangat kyai layaknya nabi, bahkan bisa dikata menyembah kyai.
Heran ... Kok ada zaman spt ini ada yg masih punya pikiran kolot spt ini.
Allah Ta’ala berfirman,
اتَّØ®َØ°ُوا Ø£َØْبَارَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَرُÙ‡ْبَانَÙ‡ُÙ…ْ Ø£َرْبَابًا Ù…ِÙ†ْ دُونِ اللَّÙ‡ِ ÙˆَالْÙ…َسِÙŠØَ ابْÙ†َ Ù…َرْÙŠَÙ…َ ÙˆَÙ…َا Ø£ُÙ…ِرُوا Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُوا Ø¥ِÙ„َÙ‡ًا ÙˆَاØِدًا Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ سُبْØَانَÙ‡ُ عَÙ…َّا ÙŠُØ´ْرِÙƒُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah sesembahan yang Esa, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah: 31)
Mengenai ayat di atas, ‘Adi bin Hatim pernah berkata bahwa beliau pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan di lehernya terdapat salib dari emas. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Wahai ‘Adi buang berhala yang ada di lehermu.” Beliau kala itu mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan ayat di atas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
« Ø£َÙ…َا Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù„َÙ…ْ ÙŠَÙƒُونُوا ÙŠَعْبُدُونَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَÙ„َÙƒِÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ùƒَانُوا Ø¥ِØ°َا Ø£َØَÙ„ُّوا Ù„َÙ‡ُÙ…ْ Ø´َÙŠْئًا اسْتَØَÙ„ُّوهُ ÙˆَØ¥ِØ°َا ØَرَّÙ…ُوا عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ Ø´َÙŠْئًا ØَرَّÙ…ُوهُ
“Adapun mereka tidaklah menyembah rahib mereka. Akan tetapi, mereka menghalalkan apa yang dihalalkan oleh rahib mereka dan mengharamkan apa yang diharamkan rahib mereka.” (HR. Tirmidzi no. 3095, hasan)
# Wong Imam Syafi'i tak pernah ajarkan menyikapi kyai seperti itu. Aneh banget yah orang seperti ini.
Emangnya surga sudah dikapling yah sehingga anggap kyainya yang paling benar, yang lainnya sesat.
Emangnya kita diperintahkan ikuti tradisi NU, apa ajaran Nabi?
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Sontak, hal tersebut di tanggapi dengan berbagai komentar oleh netizen lainnya. Karena postingan tersebut seolah hampir menuhankan Kiai.
Menanggapi hal ini, Dai kondang kelahiran ambon Ust. Muhammad Abduh Tuasikal yang juga pemilik website https://rumaysho.com/ memberi komentar seperti yang kami kutip pada akun
Untukmu Yang Berjiwa Hanif ;
Contoh kalimat-kalimat yang mengangat kyai layaknya nabi, bahkan bisa dikata menyembah kyai.
Heran ... Kok ada zaman spt ini ada yg masih punya pikiran kolot spt ini.
Allah Ta’ala berfirman,
اتَّØ®َØ°ُوا Ø£َØْبَارَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَرُÙ‡ْبَانَÙ‡ُÙ…ْ Ø£َرْبَابًا Ù…ِÙ†ْ دُونِ اللَّÙ‡ِ ÙˆَالْÙ…َسِÙŠØَ ابْÙ†َ Ù…َرْÙŠَÙ…َ ÙˆَÙ…َا Ø£ُÙ…ِرُوا Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُوا Ø¥ِÙ„َÙ‡ًا ÙˆَاØِدًا Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ سُبْØَانَÙ‡ُ عَÙ…َّا ÙŠُØ´ْرِÙƒُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah sesembahan yang Esa, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah: 31)
Mengenai ayat di atas, ‘Adi bin Hatim pernah berkata bahwa beliau pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan di lehernya terdapat salib dari emas. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Wahai ‘Adi buang berhala yang ada di lehermu.” Beliau kala itu mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan ayat di atas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
« Ø£َÙ…َا Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù„َÙ…ْ ÙŠَÙƒُونُوا ÙŠَعْبُدُونَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَÙ„َÙƒِÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ùƒَانُوا Ø¥ِØ°َا Ø£َØَÙ„ُّوا Ù„َÙ‡ُÙ…ْ Ø´َÙŠْئًا اسْتَØَÙ„ُّوهُ ÙˆَØ¥ِØ°َا ØَرَّÙ…ُوا عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ Ø´َÙŠْئًا ØَرَّÙ…ُوهُ
“Adapun mereka tidaklah menyembah rahib mereka. Akan tetapi, mereka menghalalkan apa yang dihalalkan oleh rahib mereka dan mengharamkan apa yang diharamkan rahib mereka.” (HR. Tirmidzi no. 3095, hasan)
# Wong Imam Syafi'i tak pernah ajarkan menyikapi kyai seperti itu. Aneh banget yah orang seperti ini.
Emangnya surga sudah dikapling yah sehingga anggap kyainya yang paling benar, yang lainnya sesat.
Emangnya kita diperintahkan ikuti tradisi NU, apa ajaran Nabi?
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
No comments:
Post a Comment