MENGAKU BERSANAD
Salah satu senjata paling diandalkan (padahal senjata tumpul) oleh
para penyeru bid'ah ialah SANAD, lebih tepatnya "Mengaku Ber-SANAD".
Bahkan tak jarang sampai mengatakan bahwa Salafiy dan atau pihak lain yang dianggap tidak mempunyai sanad guru sehingga pendapat ataupun fatwanya bathil.
Beda dengan mereka yang konon katanya mempunyai sanad guru nyambung sampai kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallaam yang ilmu dan pendapatnya 'pasti' benar.
Dan oleh karena itulah mereka pun sangat mengagunglan kehebatan guru-gurunya yang konon bersanad.
Maka, jangan heran kalau dalam komentar sering ditemukan celotehan begini :
"Jangan berguru pada ustadz itu, karena ia tidak 'ber-sanad'. Mending ke guru ane aja, sanadnya nyambung sampe Rasulullah."
Ada juga yang berkata :
"Jangan dengerin perkataan ustadz wahabi, meragukan, dia kan gak punya sanad. Mending ikuti apa kata guru ane, pasti guru ane yang bener, karena guru ane sanadnya nyambung sampek Rasulullah"
(Dan perkataan2 yang semisal)
Demikianlah yang mereka katakan, pokoknya bagi mereka orang yang dianggapnya bersanad pasti benar dan harus diikuti, sedangkan yang dianggap gak punya sanad itu mesti bathil..
Benarkah hal itu ??
Benarkah sanad pembela bid'ah bener2 nyambung hingga Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallaam ????
Apakah ini sebuah kebenaran atau hanya sebuah hayalan atau bahkan hanya tipuan belaka ??
Mari kita renungkan dengan kepala dingin :
Jika memang benar bahwa sanad guru mereka nyambung sampai ke Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.. Lantas mengapa cara ibadahnya, bahkan ada juga akidah nya justru berbeda dengan yang diajarkan Rasulullah ?
Beberapa contoh (baca : fakta) :
》Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sabdakan dan ajarkan setiap bid'ah itu sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka, Beliau pun memerintahkan agar menjauhi bid'ah.
Namun mereka, para pengaku sanad, justru mengatakan ada bid'ah yang baik, hanya sebagian saja yang sesat, merekapun seolah kompak membela bid'ah.
Ini saja sudah tidak klop.
Artinya saling kontradiksi antara pengakuan dengan yang diakui.
》Rasulullah katakan Allah Ta'ala di atas langit. Tapi ada yang ngaku bersanad nyambung hingga Rasul malah berkata dan berkeyakinan bahwa Allah tidak bertempat, Allah ada dimana-mana, Allah ada di hati setiap manusia, dan keyakinan2 nyleneh lainnya.
Tidak klop kan ??
》Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukan dan mengajarkan ritual2 semisal tahlilan, maulidan, yasinan, tawassul dan istighotsah kepada orang mati, dan amalan2 gak ada tuntunan lainnya..
Tetapi mereka yang mengaku mempunyai sanad guru nyambung hingga ke Rasulullah mengapa pada tahlilan, maulidan, yasinan, dst ??
Aneh nggak ?
Ini amalan dan akidah dapat nemu ya ?
Dan ini sanad nyambung nya kemana ya ?? Sanadnya katanya nyambung tapi kok tidak sama dengan yang diklaim, bahkan malah bertolak belakang....!
Seharusnya, kalau memang sanad gurunya nyambung, maka amalannya harus sama persis mulai dari guru ke murid terus ke murid selanjutnya, dst, yang mana sumber dari sumber sanad adalah Rasulullah. Jadi, seharusnya, amalan, tatacara ibadah, serta akidahnya, sama dengan Beliau shallallahu alaihi wa sallam. Seharusnya amalan dan ajaran dari Rasulullah pastilah sama persis dengan orang-orang yang bersanad nyambung hingga Beliau shallallahu alaihi wa sallam..
Benar khaaan ??
Sanad Itu Penting
Kita semua sepakat, bahwa sanad dalam agama sangatlah penting, bahkan dikatakan jika sebuah riwayat tanpa sanad maka ia tak perlu ditoleh, karena memang salah satu pondasi keshahihan sebuah riwayat adalah sanandnya.
Demikian pula sanad keilmuan dan guru, ia pun sangat penting, tapi sanad guru BUKANLAH setempel yang bisa menjadikan seseorang pasti benar, karena kebenaran dalam Islam adalah kecocokan dengan dalil-dalil shahih.
:: Jadi tak ada gunanya mengaku dan berbangga dengan sanad gurunya yang diklaim nyambung itu, tapi ternyata justru tidak cocok dengan Belau shallallahu alaihi wa sallam.
Saudaraku yang mengaku bersanad,
Kalau memang benar kalian bersanad dan nyambung hingga Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka contohlah Beliau, bukan justru menyelisihi Beliau shallallahu alaihi wa sallam..
Alangkah janggal jika "mengaku-ngaku dan berbangga-bangga" dengan sanad tapi justru menyelisihi tuntunan.. Yakinlah, tidak akan ada gunanya seseorang mengaku-ngaku bersanad, sementara kenyataannya justru amalan bahkan akidahnya tidak sesuai dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tidak sesuai dengan dalil. Dan jika dikatakan dalilnya, maka akan ngeyel mencari "dalil pembenaran". Padahal agama ini tegak diatas dalil.
Dzaalika mablaghuhum mina l'ilmi inna rabbaka huwa a'lamu bimandhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bimani ihtadaa
”Sesungguhnya Rabb-mu lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia juga lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
[QS. An Najm : 30].
Renungan :
Siapakah mereka yang mendapat petunjuk,
Apakah mereka yang mengaku bersanad ?
Mereka yang mendapat petunjuk adalah orang-orang yang tunduk patuh terhadap syari'at, serta berpegang dan istiqomah di atas Al Qur'an wa Sunnah menurut pemahaman para shahabat.
Wallahu Ta'ala A'lam bish showaab..
Ya Rabb,,
Ihdinaash shiraathal mustaqiim..
"Shiraathalladziina an'amta'alayhim ghayril maghdhuubi 'alayhim walaadhdhaalliin.
"Tunjuki kami jalan yang lurus",
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat"
Baraakallaahu fiikum.
_____________________
Via : FP Bedah Bid'ah
ReP : Titian Salafiyyah - #JBalQies
Bahkan tak jarang sampai mengatakan bahwa Salafiy dan atau pihak lain yang dianggap tidak mempunyai sanad guru sehingga pendapat ataupun fatwanya bathil.
Beda dengan mereka yang konon katanya mempunyai sanad guru nyambung sampai kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallaam yang ilmu dan pendapatnya 'pasti' benar.
Dan oleh karena itulah mereka pun sangat mengagunglan kehebatan guru-gurunya yang konon bersanad.
Maka, jangan heran kalau dalam komentar sering ditemukan celotehan begini :
"Jangan berguru pada ustadz itu, karena ia tidak 'ber-sanad'. Mending ke guru ane aja, sanadnya nyambung sampe Rasulullah."
Ada juga yang berkata :
"Jangan dengerin perkataan ustadz wahabi, meragukan, dia kan gak punya sanad. Mending ikuti apa kata guru ane, pasti guru ane yang bener, karena guru ane sanadnya nyambung sampek Rasulullah"
(Dan perkataan2 yang semisal)
Demikianlah yang mereka katakan, pokoknya bagi mereka orang yang dianggapnya bersanad pasti benar dan harus diikuti, sedangkan yang dianggap gak punya sanad itu mesti bathil..
Benarkah hal itu ??
Benarkah sanad pembela bid'ah bener2 nyambung hingga Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallaam ????
Apakah ini sebuah kebenaran atau hanya sebuah hayalan atau bahkan hanya tipuan belaka ??
Mari kita renungkan dengan kepala dingin :
Jika memang benar bahwa sanad guru mereka nyambung sampai ke Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.. Lantas mengapa cara ibadahnya, bahkan ada juga akidah nya justru berbeda dengan yang diajarkan Rasulullah ?
Beberapa contoh (baca : fakta) :
》Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sabdakan dan ajarkan setiap bid'ah itu sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka, Beliau pun memerintahkan agar menjauhi bid'ah.
Namun mereka, para pengaku sanad, justru mengatakan ada bid'ah yang baik, hanya sebagian saja yang sesat, merekapun seolah kompak membela bid'ah.
Ini saja sudah tidak klop.
Artinya saling kontradiksi antara pengakuan dengan yang diakui.
》Rasulullah katakan Allah Ta'ala di atas langit. Tapi ada yang ngaku bersanad nyambung hingga Rasul malah berkata dan berkeyakinan bahwa Allah tidak bertempat, Allah ada dimana-mana, Allah ada di hati setiap manusia, dan keyakinan2 nyleneh lainnya.
Tidak klop kan ??
》Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukan dan mengajarkan ritual2 semisal tahlilan, maulidan, yasinan, tawassul dan istighotsah kepada orang mati, dan amalan2 gak ada tuntunan lainnya..
Tetapi mereka yang mengaku mempunyai sanad guru nyambung hingga ke Rasulullah mengapa pada tahlilan, maulidan, yasinan, dst ??
Aneh nggak ?
Ini amalan dan akidah dapat nemu ya ?
Dan ini sanad nyambung nya kemana ya ?? Sanadnya katanya nyambung tapi kok tidak sama dengan yang diklaim, bahkan malah bertolak belakang....!
Seharusnya, kalau memang sanad gurunya nyambung, maka amalannya harus sama persis mulai dari guru ke murid terus ke murid selanjutnya, dst, yang mana sumber dari sumber sanad adalah Rasulullah. Jadi, seharusnya, amalan, tatacara ibadah, serta akidahnya, sama dengan Beliau shallallahu alaihi wa sallam. Seharusnya amalan dan ajaran dari Rasulullah pastilah sama persis dengan orang-orang yang bersanad nyambung hingga Beliau shallallahu alaihi wa sallam..
Benar khaaan ??
Sanad Itu Penting
Kita semua sepakat, bahwa sanad dalam agama sangatlah penting, bahkan dikatakan jika sebuah riwayat tanpa sanad maka ia tak perlu ditoleh, karena memang salah satu pondasi keshahihan sebuah riwayat adalah sanandnya.
Demikian pula sanad keilmuan dan guru, ia pun sangat penting, tapi sanad guru BUKANLAH setempel yang bisa menjadikan seseorang pasti benar, karena kebenaran dalam Islam adalah kecocokan dengan dalil-dalil shahih.
:: Jadi tak ada gunanya mengaku dan berbangga dengan sanad gurunya yang diklaim nyambung itu, tapi ternyata justru tidak cocok dengan Belau shallallahu alaihi wa sallam.
Saudaraku yang mengaku bersanad,
Kalau memang benar kalian bersanad dan nyambung hingga Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka contohlah Beliau, bukan justru menyelisihi Beliau shallallahu alaihi wa sallam..
Alangkah janggal jika "mengaku-ngaku dan berbangga-bangga" dengan sanad tapi justru menyelisihi tuntunan.. Yakinlah, tidak akan ada gunanya seseorang mengaku-ngaku bersanad, sementara kenyataannya justru amalan bahkan akidahnya tidak sesuai dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tidak sesuai dengan dalil. Dan jika dikatakan dalilnya, maka akan ngeyel mencari "dalil pembenaran". Padahal agama ini tegak diatas dalil.
Dzaalika mablaghuhum mina l'ilmi inna rabbaka huwa a'lamu bimandhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bimani ihtadaa
”Sesungguhnya Rabb-mu lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia juga lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
[QS. An Najm : 30].
Renungan :
Siapakah mereka yang mendapat petunjuk,
Apakah mereka yang mengaku bersanad ?
Mereka yang mendapat petunjuk adalah orang-orang yang tunduk patuh terhadap syari'at, serta berpegang dan istiqomah di atas Al Qur'an wa Sunnah menurut pemahaman para shahabat.
Wallahu Ta'ala A'lam bish showaab..
Ya Rabb,,
Ihdinaash shiraathal mustaqiim..
"Shiraathalladziina an'amta'alayhim ghayril maghdhuubi 'alayhim walaadhdhaalliin.
"Tunjuki kami jalan yang lurus",
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat"
Baraakallaahu fiikum.
_____________________
Via : FP Bedah Bid'ah
ReP : Titian Salafiyyah - #JBalQies
No comments:
Post a Comment