Penganut Syiah di Bandung ngamuk! copoti penolakan Asyura
Di beritakan dalam situs web Syiah Indonesia bahwa 3 orang penganut syiah mencoba mencopoti spanduk penolakan hari besar kaum Syi'ah, Asyura.
"Warga kelurahan Babakan Sari, Kiaracondong, Bandung bersama sejumlah orang dari ormas Pembela Ahlu Sunnah (PAS) menangkap 3 orang penganut Syiah yang tertangkap basah sedang mencoba mencopot spanduk penolakan warga atas perayaan Asyuro Syiah, Rabu (21/10/2015) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
“Awalnya kan kita masang spanduk penolakan perayaan
Beberapa
saat kemudian, ke enam orang itu datang lagi dan mencoba mencopot
spanduk. Warga yang melihat kemudian meneriaki dan mengejar para pelaku,
tapi mereka lolos.
“Gak lama dari situ, mereka balik lagi terus naik mau buka spanduk. Dimarahin sama warga, pas mau ditangkap, kabur dia. Dikejar pakai motor juga gak dapat. Terus kita balik lagi kan. Mereka datang lagi, ya udah ketangkep,” lanjut ustadz Roin.
Dari 6 orang pelaku, hanya 3 yang tertangkap dan langsung digelandang ke Polsek Kiaracondong. Berdasarkan informasi yang didapatkan ustadz Roin, para pelaku adalah penganut Syiah.
“Mereka disuruh syahadat gak mau. Terus di HP-nya ada foto-foto sayidina Ali, Husein, do’a-do’a Syiah, semua barang buktinya ada di saya,” kata ustadz Roin.
Setiap tahunnya ratusan penganut Syiah dari berbagai daerah di Jawa Barat berkumpul di Muthahhari dalam rangka memperingati hari Asyuro tanggal 10 Muharram. Yayasan Muthahhari adalah yayasan pendidikan Syiah milik Jalaludin Rachmat, tokoh Syiah yang saat ini duduk di Komisi VIII DPR-RI.
(Ally/Jurniscom/syiahindonesia.com)
"Warga kelurahan Babakan Sari, Kiaracondong, Bandung bersama sejumlah orang dari ormas Pembela Ahlu Sunnah (PAS) menangkap 3 orang penganut Syiah yang tertangkap basah sedang mencoba mencopot spanduk penolakan warga atas perayaan Asyuro Syiah, Rabu (21/10/2015) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Kejadian
bermula dari pemasangan spanduk bertuliskan “Kami warga Kiaracondong
Menolak Perayaan Asyuro Syi’ah di Lingkungan Kami” berukuran 6 meter di
dekat Yayasan Muthahhari -tempat dilaksanakannya perayaan Asyura- oleh
beberapa aktifis dari Pembela Ahlu Sunnah (PAS) dibantu warga setempat.
Kemudian 6 orang dengan menggunakan sepeda motor datang dan mengambil
gambar spanduk tersebut.
Asyura
Syiah dengan warga setempat, depan Muthahhari. Sudah kita pasang semua,
gak ada masalah karena warga juga ikut bantuin masang. Setelah selesai
kita kan istirahat di dekat-dekat situ, ternyata ada orang pakai motor,
terus foto-foto terus pergi lagi. Yaa, kita biarkan,” terang ustadz
Roinul Balad, ketua PAS yang saat itu berada di lokasi kepada Jurniscom.
“Gak lama dari situ, mereka balik lagi terus naik mau buka spanduk. Dimarahin sama warga, pas mau ditangkap, kabur dia. Dikejar pakai motor juga gak dapat. Terus kita balik lagi kan. Mereka datang lagi, ya udah ketangkep,” lanjut ustadz Roin.
Dari 6 orang pelaku, hanya 3 yang tertangkap dan langsung digelandang ke Polsek Kiaracondong. Berdasarkan informasi yang didapatkan ustadz Roin, para pelaku adalah penganut Syiah.
“Mereka disuruh syahadat gak mau. Terus di HP-nya ada foto-foto sayidina Ali, Husein, do’a-do’a Syiah, semua barang buktinya ada di saya,” kata ustadz Roin.
Setiap tahunnya ratusan penganut Syiah dari berbagai daerah di Jawa Barat berkumpul di Muthahhari dalam rangka memperingati hari Asyuro tanggal 10 Muharram. Yayasan Muthahhari adalah yayasan pendidikan Syiah milik Jalaludin Rachmat, tokoh Syiah yang saat ini duduk di Komisi VIII DPR-RI.
(Ally/Jurniscom/syiahindonesia.com)
Ilustrasi penangkapan penjahat |
No comments:
Post a Comment