Silat Erdogan, Bukan Khianat!
By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
Jika kalangan HT terusik atas perjuangan Erdogan dan menuduhnya berkhianat kepada Islam atas dasar jalinan diplomatik dengan Israel, Iran, dan Israel. Maka saya menjawabnya Erdogan tidak berkhianat.
(2)
Ibarat petarung. Erdogan tengah memfungsikan jurus-jurus beladiri yang ia kaji dari jurus-jurus Muhammad AlFatih, Sultan Bayazid, Sultan Murad, Sultan Sulaiman Qanuni, dan para sultan lainnya.
(3)
Jamaknya petarung. Erdogan paham. Kapan harus menyerang, menghindar, menangkis, atau menjepit. Terlebih lawan yang dihadapi adalah model-model negara besar pemilik senjata nuklir dan hak veto di PBB.
(4)
Bagi Erdogan. Ia bisa saja menyerang lawan Assad, Iran, atau Israel sekali KO. Seperti Nabi Musa yang mampu menghempaskan anak muda hamba Fir'aun. Tapi apa yang kemudian terjadi setelahnya? Fir'aun-Fir'aun semisal AS, UE, Russia, PBB sudah jelas pembelanya.
(5)
Siapa di belakang Erdogan? Semua menjawab ada Allah. Tapi yang mengklaim memperjuangkan agama Allah dan syariatnya, tidak memiliki power dan kesiapan seperti disyaratkan Allah. Perannya hanya sebatas orasi dan diskusi. Tidak lebih.
(6)
Maka saat bersendiri, di tengah kepungan musuh. Tidak ada cara selain memperkuat pasukan diplomasi yang ditopang kekuatan ekonomi, militer, dan kesatuan rakyat Turki. Sebelum terciptanya kesatuan umat.
(7)
Bargaining position itu yang membuat jutaan rakyat Gaza dan Syiria bisa menyambung hidup. Memang masih jauh dari memerdekakan Palestina atau Syiria. Tapi sangat berlebihan jika semua dibebankan kepada Erdogan bukan?
(8)
Erdogan sudah maksimal melakukan apa yang Allah dan Islam amanahkan. Justru pengkhianat sebenarnya adalah yang omongannya jauh dari perbuatannya. Lima taquuluuna maa laa taf'aluun.
(8)
Disuruh jihad berkelit. Belum wajib jihad sebelum khilafah tegak. Diminta partisipasi dalam Pemilu. Malah memilih dan mengajak umat golput. Diketuk hati untuk membantu logistik. Dibalas kata, itu kan tugas negara. Wajar bila di Palestina, organisasi seperti ini dibiarkan bebas merdeka.
(9)
Anehnya. Selalu mengklaim paling syariah dan penyambung perjuangan Rasulullah. Padahal tak sesenti pun mencapai apa yang telah Rasul capai. Justru yang pasti. Menjadi anjing penggonggong, yang memecah kesatuan umat dan bangsa dari dalam.
Bagaimana sahabat Viaral pendapat kalian dengan Hizbut tahrir ini ?
*****
(1)
Jika kalangan HT terusik atas perjuangan Erdogan dan menuduhnya berkhianat kepada Islam atas dasar jalinan diplomatik dengan Israel, Iran, dan Israel. Maka saya menjawabnya Erdogan tidak berkhianat.
(2)
Ibarat petarung. Erdogan tengah memfungsikan jurus-jurus beladiri yang ia kaji dari jurus-jurus Muhammad AlFatih, Sultan Bayazid, Sultan Murad, Sultan Sulaiman Qanuni, dan para sultan lainnya.
(3)
Jamaknya petarung. Erdogan paham. Kapan harus menyerang, menghindar, menangkis, atau menjepit. Terlebih lawan yang dihadapi adalah model-model negara besar pemilik senjata nuklir dan hak veto di PBB.
(4)
Bagi Erdogan. Ia bisa saja menyerang lawan Assad, Iran, atau Israel sekali KO. Seperti Nabi Musa yang mampu menghempaskan anak muda hamba Fir'aun. Tapi apa yang kemudian terjadi setelahnya? Fir'aun-Fir'aun semisal AS, UE, Russia, PBB sudah jelas pembelanya.
(5)
Siapa di belakang Erdogan? Semua menjawab ada Allah. Tapi yang mengklaim memperjuangkan agama Allah dan syariatnya, tidak memiliki power dan kesiapan seperti disyaratkan Allah. Perannya hanya sebatas orasi dan diskusi. Tidak lebih.
(6)
Maka saat bersendiri, di tengah kepungan musuh. Tidak ada cara selain memperkuat pasukan diplomasi yang ditopang kekuatan ekonomi, militer, dan kesatuan rakyat Turki. Sebelum terciptanya kesatuan umat.
(7)
Bargaining position itu yang membuat jutaan rakyat Gaza dan Syiria bisa menyambung hidup. Memang masih jauh dari memerdekakan Palestina atau Syiria. Tapi sangat berlebihan jika semua dibebankan kepada Erdogan bukan?
(8)
Erdogan sudah maksimal melakukan apa yang Allah dan Islam amanahkan. Justru pengkhianat sebenarnya adalah yang omongannya jauh dari perbuatannya. Lima taquuluuna maa laa taf'aluun.
(8)
Disuruh jihad berkelit. Belum wajib jihad sebelum khilafah tegak. Diminta partisipasi dalam Pemilu. Malah memilih dan mengajak umat golput. Diketuk hati untuk membantu logistik. Dibalas kata, itu kan tugas negara. Wajar bila di Palestina, organisasi seperti ini dibiarkan bebas merdeka.
(9)
Anehnya. Selalu mengklaim paling syariah dan penyambung perjuangan Rasulullah. Padahal tak sesenti pun mencapai apa yang telah Rasul capai. Justru yang pasti. Menjadi anjing penggonggong, yang memecah kesatuan umat dan bangsa dari dalam.
Bagaimana sahabat Viaral pendapat kalian dengan Hizbut tahrir ini ?
No comments:
Post a Comment