Marwah Daud. Profesor lulusan Amerika Ngotot Benarkan Dimas Kanjeng!
Nih Korban Dimas Kanjeng, Masih Ada yg Bela? Mungkin Marwah Daud Lagi kena Sirep.
Najmiah, korban penipuan Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng senilai lebih 200 miliar rupiah, telah meninggal dunia lima bulan lalu. Pengusaha asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu meninggal setelah disebut sakit usai meminum air pemberian Dimas Kanjeng.
Muhammad Najmur, anak Najmiah, menceritakan bahwa ibunya bergabung dengan Padepokan Dimas Kanjeng sejak tahun 2013 dan aktif sampai 2015. Selama itu Najmiah menyetor uang ke Dimas Kanjeng beberapa kali, baik langsung maupun transfer melalui bank.
Akbar Faizal, Anggota Komisi III DPR RI yang mendampingi Najmur melapor, menjelaskan jika lima bulan lalu Najmiah meninggal dunia setelah jatuh sakit dan sempat dirawat di rumah sakit di Singapura. Ketika sakit, Dimas Kanjeng mengirimkan air agar diminum korban sebagai obat. Air itu mungkin disebut air doa.
Faizal menjelaskan yang membuat curiga, Najmiah mengalami keanehan di bagian tubuhnya setelah minum air pemberian Dimas Kanjeng tersebut. Kuku korban hitam seperti melepuh setelah minum air dari Dimas Kanjeng. Setelah itu korban meninggal dunia lima bulan lalu.
Anak Najmiah melaporkan Dimas Kanjeng ke Polda Jatim setelah apa yang dialami korban ternyata penipuan. Janji uang berlipat-lipat dari nilai yang disetorkan ternyata palsu. Menurut Faizal, keluarga korban menginginkan uang yang disetorkan kembali. Tapi semuanya diserahkan ke Kepolisian.
Seperti diberitakan, Taat Pribadi atau Dimas Kanjeng ditangkap oleh petugas gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jatim pada Kamis, 22 September 2016. Dia disangka mengotaki pembunuhan dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Kini Dimas juga resmi ditetapkan sebagai tersangka penipuan dengan modus penggandaan uang. Penangkapan Dimas Kanjeng dikawal hampir seribu polisi.(viva-dis)
#indonesia
Najmiah, korban penipuan Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng senilai lebih 200 miliar rupiah, telah meninggal dunia lima bulan lalu. Pengusaha asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu meninggal setelah disebut sakit usai meminum air pemberian Dimas Kanjeng.
Muhammad Najmur, anak Najmiah, menceritakan bahwa ibunya bergabung dengan Padepokan Dimas Kanjeng sejak tahun 2013 dan aktif sampai 2015. Selama itu Najmiah menyetor uang ke Dimas Kanjeng beberapa kali, baik langsung maupun transfer melalui bank.
Akbar Faizal, Anggota Komisi III DPR RI yang mendampingi Najmur melapor, menjelaskan jika lima bulan lalu Najmiah meninggal dunia setelah jatuh sakit dan sempat dirawat di rumah sakit di Singapura. Ketika sakit, Dimas Kanjeng mengirimkan air agar diminum korban sebagai obat. Air itu mungkin disebut air doa.
Faizal menjelaskan yang membuat curiga, Najmiah mengalami keanehan di bagian tubuhnya setelah minum air pemberian Dimas Kanjeng tersebut. Kuku korban hitam seperti melepuh setelah minum air dari Dimas Kanjeng. Setelah itu korban meninggal dunia lima bulan lalu.
Anak Najmiah melaporkan Dimas Kanjeng ke Polda Jatim setelah apa yang dialami korban ternyata penipuan. Janji uang berlipat-lipat dari nilai yang disetorkan ternyata palsu. Menurut Faizal, keluarga korban menginginkan uang yang disetorkan kembali. Tapi semuanya diserahkan ke Kepolisian.
Seperti diberitakan, Taat Pribadi atau Dimas Kanjeng ditangkap oleh petugas gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jatim pada Kamis, 22 September 2016. Dia disangka mengotaki pembunuhan dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Kini Dimas juga resmi ditetapkan sebagai tersangka penipuan dengan modus penggandaan uang. Penangkapan Dimas Kanjeng dikawal hampir seribu polisi.(viva-dis)
#indonesia
No comments:
Post a Comment